BAB 14 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Nama : Teuku Larmanda
NPM : 1701202010035
MK :
SIM
:
Blog_2_Ringkasan BAB 14
Bab 14
Mengelola Proyek
Sistem Informasi Manajemen ( Ringkasan )
14.1 pentingnya manajemen proyek
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga
faktor, yaitu : manusia,masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi
faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek.
Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan
manajement manusia, yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi
perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan
kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen,pelatihan,
kompensasi,pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta
pengembangan tim.
Ø Manajemen proyek sistem informasi dalam melakukan
pekerjaannya menggunakan sekumpulan organisasi yang merupakan sistem yang
terdiri dari beberapa elemen yaitu:
1. orang
2. tujuan
3. posisi
4. pekerjaan
5. teknologi
6. struktur
Ø Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi, yaitu :
1. tujuan organisasi yang jelas
2. tugas yang dilakukan harus jelas
3. pembagian tugas yang adil
4. penempatan posisi yang tepat
5. adanya koordinasi dan integrasi
Ø Suatu manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan
pembuat keputusan manajemen yaitu :
1. manajemen tingkat bawah
2. manajemen tingkat menengah
3. manajemen tingkat atas
Ø Manajemen proyek
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga
faktor, yaitu : manusia,masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi
faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek.
Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan
manajement manusia (a people management capability maturity model/ PM-CMM) yang
berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem
informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima,
memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi,pengembangan karier, organisasi
dan rancangan kerja serta pengembangan tim.
14.2
Memilih Proyek
Proyek adalah suatu rangkaian
pekerjaan yang diada-kan dalam selang waktu tertentu & mempunyai tujuan
khusus. yang membedakan proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya yang khusus
dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga pengelolaannya pun memerlukan
ekstra lebih banyak. Semua proyek selalu mengandung resiko relatif besar
berkaitan dengan manajemen yang diterapkan untuk proyek itu. Proyek yang
dikerjakan dengan manajemen asal-asalan maka bisa berakibat buruk, tidak hanya
materi, waktu dan tenaga tetapi juga kredibilitas, hubungan baik dll. sumber
kegagalan terutama terletak pada manajemen, misal pada saat perencanaan terjadi
kesalahan identifikasi, baik identifikasi kebutuhan maupun identifikasi potensi
sehingga jadwal yang disusunpun menjadi tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan menjadi penyebab gagalnya proyek.
Ø Tujuan Manajemen Proyek
Tujuan manahemen proyek sistem adalah untuk mewujudkan
gagasan atau ide yang timbul dari naluri manusia baik secara perorangan maupun
organisasi dalam bentuk original (utuh, murni dan nyata) dengan sifat
pengelolaan proyek yang spesifik dalam mewujudkan tujuan.
Sifat khas dari suatu manajemen proyek, antara lain:
a. Mempunyai upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan
atau positif
b. Sifat pekerjaan yang khas dan menonjol
c. Siklus kehidupan perkembangan yang spesifik
d. Peran pimpinan proyek lebih dominan
Manajemen proyek dilakukan melalui pendekatan sistematis
yaitu upaya menguraikan atau merinci komponen-komponen obyek untuk dipelajari dan dievaluasi permasalahan, kelemahan maupun
kebutuhan sehingga dicarikan alternatif solusi terbaik yang menguntungkan atau
yang positif, adapun komponen sistem merupakan unsur-unsur yang membangun terbentuknya
sistem berupa aktivitas dan fasilitas, dimana komponen yang ada saling terkait
dan berinteraksi satu sama lain.
14.3 Menetapkan
Nilai Bisnis Sistem Informasi
Manajemen menggunakan sistem
informasi untuk mencapai tujuan dan harapan atas investasi besar yang telah
dilakukan. Alasan untuk menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasidalam
organisasi adalah untuk mendapatkan nilai bisnis melalui pengurangan biaya,
efektivitasyang lebih besar, peningkatan efisiensi ditingkatkan dan
meningkatkan kualitas layanan.Biasanya, tujuan manajemen dan tujuan dalam
memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses bisnis meliputi: kerahasiaan,
integritas, ketersediaan, keandalan dan kepatuhan terhadap persyaratan hukum
dan peraturan.
1. Komponen Biaya
Untuk melakukan analisis biaya/efektivitas diperlukan dua
komponen, yaitu komponen biaya dan komponan efektivitas. Biaya yang berhubungan
dengan pengembangan sistem informasi dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kategori
utama, yaitu :
a. Biaya pengadaan (procurement cost).
b. Biaya persiapan operasi (start-up cost).
c. Biaya proyek (project-related cost).
d. Biaya operasi (on going cost) dan biaya perawatan
(maintenance cost).
2. Komponen Mamfaat
Manfaat
yang didapat dari sistem informasi yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut
:
a.
Manfaat mengurangi biaya.
b.
Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan.
c.
Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas.
d.
Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.
Manfaat dari sistem informasi dapat juga diklasifikasikan
dalam bentuk keuntungan berujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak
berujud (intangible benefits). Keuntungan berwujud merupakan keuntungan yang
berupa penghematan-penghematan atau peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan
yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan
berujud diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi.
b. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses.
c. Pengurangan biaya telekomunikasi.
d. Peningkatan penjualan.
e. Pengurangan biaya persediaan.
f. Pengurangan kredit tak tertagih.
Keuntungan tak berujud
(intangible benefits) adalah keuntungan-keuntungan yang sulit atau tidak
mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan-keuntungan ini
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan pelayanan lebih baik kepada langganan.
b. Peningkatan kepuasan kerja personil.
c. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih
baik.
14.4
Mengelola Resiko Proyek
Ø Manajemen Resiko
Risiko dapat bermunculan dimana-mana, dapat
muncul kapansaja, dan
sulit untuk dihindari.
Jika risiko tersebut menimpa suatu proyek, maka proyek
tersebut bisa mengalami
kerugian yang signifikan.
Dalam beberapa situasi, risiko
tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut.
Karena itu risiko penting untuk
dikelola. Manajemen risiko bertujuan
untuk mengelola risiko sehingga
proyek tersebut dapat bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko (Hanafi, 2006). Selain itu
manajemen risiko dapat diartikan sebagai
suatu sistem pengelolaan risiko
yang digunakan di dalam
suatu organisasi, atau perusahaan, yang
pada dasarnya merupakan suatu
proses atau rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara menerus
(continue), untuk
mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko
yang membawa konsekuensi merugikan
organisasi, atau perusahaan yang
bersangkutan (Saptodewo &
Soedarsono, 2000). Dan secara objektif, manajemen risiko proyek
adalah bagaimana meningkatkan
kemungkinan dan dampak
dari kegiatan positif dan
mengurangi kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang merugikan.
a. Rencana manajemen
risiko (Risk management planning)
b. Identifikasi risiko
(Risk identification)
c. Analisa risiko secara
kualitatif (Qualitative risk analysis)
d. Analisa risiko
secara kuantitatif
(Quantitative risk analysis)
e. Rencana respon
risiko (Risk response planning)
f. Pengawasan dan kontrol
risiko (Risk monitoring and control).
Ø Identifikasi Risiko (Risk Identification)
Identifikasi risiko
adalah aktivitas yang dilakukan
untuk mempelajari dan memperkirakan potensi-potensi risiko yang
terkandung dalam suatu proses
kegiatan. Sedangkan potensi risiko
adalah sifat atau karakteristik
yang dapat menimbulkan kerugian
terhadap perusahaan pada saat risiko itu terjadi. Tujuan dari
identifikasi risiko adalah untuk
memastikan bahwa sumber risiko
dan potensi risiko
telah diidentifikasi dan dievaluasi
sesuai dengan kepentingan dan
prosedur yang ada (PT. Waskita Karya, 2004).
Sedangkan menurut
Soeharto (1995) identifikasi risiko
adalah suatu proses pengkajian
risiko dan ketidakpastian yang
dilakukan secara sistematis dan
terus menerus. Agar risiko
dapat dikelola secara
efektif maka langkah pertama
adalah mengidentifikasi
jenis risiko, yaitu mana
yang bersifat risiko
usaha (business risk) dari mana yang bersifat risiko murni,
kemudian diidentifikasikan
lagi berdasar potensi sumber risiko atau
dapat pula berdasarkan dampak
terhadap sasaran proyek.
Sumber risiko dapat diartikan
sebagai faktor yang
dapat menimbulkan kejadian yang
bersifat positif atau negatif.
Ø Analisa Risiko
a. Mengklasifikasikan
risiko ke dalam kategori
tinggi, sedang maupun rendah
b. Sebagai dasar dalam merencanakan tindakan pengendalian yang akan dilakukan
c. Meyakinkan bahwa ketidakpastian dan risiko
telah dipertimbangkan dan telah
dimasukkan dalam perencanaan dan
proses pelaksanaan.
Ø Rencana Respon Risiko
Rencana respon
risiko adalah proses untuk
mengembangkan pilihan dan menentukan
tindakan untuk memperbesar kesempatan
dan mengurangi tanda-tanda akan terjadinya bahaya pada tujuan proyek. Berikut ini
adalah beberapa strategi untuk menghadapi risiko-risiko
negatif atau ancaman :
a. Menghindari (Avoid)
Menghindari
risiko (risk avoidance) meliputi
perubahan rencana manajemen
proyek untuk mengurangi ancaman-ancaman yang diakibatkan oleh
risiko-risiko yang buruk, untuk
mengasingkan tujuan awal proyek
dari dampak risiko.
b. Memindahkan (Transfer)
Ketika seseorang atau suatu badan mentransfer atau
mengalihkan risiko ke pihak
lain, mereka akan
mengalihkan tanggung jawab finansialnya untuk
suatu risiko kepada pihak
lain dengan membayar jasa
tersebut, contohnya adalah asuransi.
c. Mengurangi (Mitigate)
Mengurangi
risiko (risk mitigation) adalah
mengadakan pengurangan dalam hal kemungkinan dan/atau
dampak dari risiko yang
dapat merugikan sampai ke
batas yang dapat diterima.
Sumber :
http://aguswibisono.com/2010/manajemen-proyek/
digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-11057-Paper.pdf